[FF] My Eternal Jewel: Ige Mwoyaaa?!

Author: -NA-
Title: My Eternal Jewel: Ige Mwoya?! [Full Version]
Cast:
> Eunhyuk as himself
> Park Jiyoung as You or Author
Length: Ficlet
Genre: Romance, Comedy
Rating: PG-15
Disclaimer: The plot is MINE! LEE HYUKJAE IS MINE! He’s my husband/PLAKSSSS~!!
Credit photo: I got it from Nabila A. on Twitter

    KEEP Read, Comment, and Like!
    -DO NOT PLAGIAT!!-
    -DO NOT COPAS!!-

    ^^ HAPPY READING ^^

[Author’s PoV]

“IGE MWOYAAAAA?!” teriak Jiyoung histeris saat melihat sebuah foto yang membuat jantungnya hampir lepas. “Maldo andwae! ANDWAEEEE~!!” napasnya hampir habis karena berteriak tanpa henti seperti itu.

“YA~! LEE HYUKJAE! Kau benar-benar menyebalkan!” tambahnya, sebelum menutup layar laptopnya. Mood-nya benar-benar buruk setelah melihat hal tadi.

***NA’s-Fanfics***

[Eunhyuk’s PoV]

“Nomor yang anda tuju sedang tidak dapat dihubungi, cob-…”

Klik.

Aissh~ yeoja itu benar-benar menyebalkan, kalian tahu? Ah, tidak semua yeoja, hanya dia… My sweety PJY. Bukan… Bukan Jinyoung Park hyung. Tapi yeojachingu-ku, Ji-Young Park. Atau kalian bisa menyebutnya Nicole Park. Ah, terserah kalian saja… asal jangan memanggilnya dengan panggilan sayang dariku untuknya! Arasseo?!
Dia sudah tidak mengaktifkan ponselnya beberapa hari ini. Sejak… hari kedua SMTown Tokyo Special Edition. Aku tidak mengerti dengannya, bahkan di akun twitter-nya pun tidak ada update terbaru sama sekali.

Aissh~ tidak tahukah kalau biaya telepon itu mahal? Biarpun kami masih dalam satu kota –yah, aku sudah pulang dari Tokyo kemarin-, tapi tetap saja mahal karena ia memakai nomor yang operatornya tidak sama denganku, padahal jika sama aku mempunyai banyak bonus menelepon sampai minggu depan.

Ia benar-benar menyebalkan, se-menyebalkan apapun Kyuhyun, yeoja ini masih lebih amat sangat menyebalkan!

Apa?! Apa kalian berpikir aku menilainya menyebalkan karena ia tidak mengaktifkan ponselnya? ITU BENAR! Lee Hyukjae kalian yang tampan ini amat sangat jarang menelepon seseorang, karena itu MAHAL. Ini pengakuan dosa-_-

Oke, aku tahu aku pelit. Tapi PELIT ITU KAYA! Pelit itu hemat, hemat pangkal kaya, bukan? Kesimpulannya Pelit itu Kaya. Ara?
Nah kembali pada yeoja menyebalkan itu, namanya Park Jiyoung, atau bisa dipanggil Nicole, Nicole Park. Apa kalian sudah kenal? Apa?! Apa aku tadi sudah mengenalkannya? Oh~ maaf, aku lupa-_-v…

Dia –sekali lagi- adalah yeojachingu-ku. Kami baru berpacaran selama… 100 tahun. Hahahaa! Tidak… Tidak… kami tidak setua itu. Lagipula tidak ada orang berumur lebih dari 100 tahun yang tampan sepertiku. Dan cantik seperti Jiyoung. Ya kan? Sebenarnya semua member memuji ketampananku, tapi mereka tidak mau mengakuinya. Dan Eternal Maknae –Ryeowook- itu memuji semua yang ada pada diriku. Ah, aku beruntung mempunyai dongsaeng jujur seperti dirinya.

Baiklah, baiklah! Kembali pada yeojachingu-ku, aku tidak tahu apa yang menyebabkan ia menonaktifkan ponselnya selama ini. Ia tipe orang yang susah lepas dari ponselnya. ATAU, dia mempunyai nomor baru?? Ah~ dia tidak seperti itu. Padahal biasanya, jika aku baru pulang show diluar negeri, ia selalu menghubungiku. Dan ini sudah hari ketiga tanpa kabar darinya.

Jujur saja…
Aku kesepian…

Itu pengakuan kedua!

Sejujurnya aku merindukan suaranya. Kalian tahu mengapa aku selalu membuat heboh dengan tingkahku? Aku ingin mendapat perhatian darinya. Karena ia selalu meneleponku –dimanapun aku berada- jika aku membuat masalah atau bertingkah aneh, HAHAHA!

Benar, ia selalu meneleponku. Lihat saja postingan sejenis ‘Dialog with Eunhyuk’ yang bertaburan di blognya. Jika ada postingan berjudul ‘Dialog’, itu pasti tentang kami. Aku tahu ia selalu menuliskan percakapan kami di blog pribadinya itu.

Alamatnya? Akan kuberitahu, tapi… tidak gratis. Dunia ini mahal. Mungkin tahun depan kau pun harus membeli seekor semut, atau mengganti rugi seekor lalat yang mati akibat ulahmu.

Baiklah, alamatnya “ballava.blogspot.com”. kalian puas? Aah, aku sudah mempromosikan blog yeojachingu-ku sendiri-_- aku harus meminta bayaran nanti padanya! ITU HARUS!

Aku kembali menghubunginya, awas saja jika masih tidak aktif. Aku akan menyusulnya ke neraka. Ah, bukan… ke apartementnya sekarang juga!

“Nomor yang anda tuju sedang tidak dap-…”

Aissh~ jinjja! My sweety yeobo! Kau benar-benar membuatku khawatir! Argggh~!!

Kusambar kunci mobilku dan segera memasang penyamaranku. Tidak lucu kan jika aku ketahuan para stalker-ku saat aku mengunjungi apartementnya.

“Yak~! Kau mau kemana?” Donghae tiba-tiba menyegatku di pintu apartemen, sepertinya ia baru turun dari apartemennya diatas.

“AKU???” sahutku yang masih kesal dengan ulah yeojachingu-ku, “Kenapa kau harus tahu?”

Tiba-tiba air mukanya berubah menjadi sedih dan siap menangis, aigoo~ya! Ikan ini sepertinya tidak pernah kehabisan stok airmata-__-

“Ara~, aku akan ke apartement Jiyoung-ku. Kau tahu? Ia sudah 3 hari menonaktifkan ponselnya, aku takut terjadi sesuatu dengannya.”

Raut mukanya berubah menjadi ceria lagi, “Ah, Hyuk~ah. Kukira kau marah padaku.”

Aku menggelengkan kepala, “Kalau begitu aku pergi dulu. Tolong jaga Kyuhyun, sepertinya dia sedikit demam tadi.”

“Eo~” Donghae mengangguk, aku melanjutkan langkahku.

“Chamkanman!” tahannya.

“Mwoya?”

“Hyuk~ah, saranghae~yo…” ia menatapku lembut… AISSH~ DASAR IKAN KEMBUNG MENJIJIKAN!

“Mworago?!”

“Hahaha… Aniyo, bukan itu maksudku. Bagaimana jika kau menelepon Hyunji dulu?”

Ah, Hyunji! Hyunji itu sahabat Jiyoung. “Ah, kau pintar juga~” pujiku setengah hati.

Aku mencari ponselku, dan mencari nama kontak Hyunji disana. Kutekan tombol dial dan menempelkan ponselku disamping telingaku.

“Yoboseyo, oppa~” jawab Hyunji dari seberang sana.

“Eo~, Hyunji-ssi. Kau sedang berada dimana?”

“Aku? Aku masih disekolah oppa, wae geurae?”

“Kau tahu bagaimana keadaan Jiyoung? Ia tidak bisa dihubungi akhir-akhir ini.”

“Mwo?” kali ini suaranya setengah berbisik, “Dia tepat disampingku, oppa~, geundae…” kata-katanya tertahan.

“Waeyo, Hyunji-ssi? Apa terjadi sesuatu? Apa dia baik-bak saja?” aku mulai panik, bagaimana kau tidak panik jika yeojachingu-mu tidak bisa dihubungi selama beberapa hari, dan tiba-tiba kau akan mendapat berita buruk tentangnya.

“Geundae… sepertinya akhir-akhir ini dia sakit. Wajahnya pucat sekali beberapa hari ini. Sekarang dia sedang tidur karena Jung seonsaengnim tidak ada.”

Dia… ternyata dia sedang sakit. Aigoo~ “Tidur???”

“Ne…”

“Apa badannya panas?”

“Aku sudah memeriksanya, hanya hangat sedikit. Oppa… kalau kau bisa, tolong jemput ia disekolah nanti siang. Aku khawatir, sepertinya semakin hari semakin parah.” Suara Hyunji semakin berbisik. Jiyoung memang selalu pulang dengan bus setiap hari, yah… terkadang aku menjemputnya juga. Tapi tidak bisa setiap hari…

“Eo~, aku pasti akan menjemputnya siang ini. Tolong jaga dia, Hyunji-ssi. Jangan bilang padanya jika aku meneleponmu. Dan tolong jaga dia sebelum aku datang menjemputnya.”

“Ne, oppa…”

“Gamsahae, annyeong…”

KLIK.

“Eotte?” suara Donghae mengagetkanku, ternyata ia masih disampingku, “Kudengar kau mengatakan ‘tidur’, ‘panas’, dan beberapa kata lain. Ada apa? Apa terjadi sesuatu pada Jiyoung?”

Aku menarik napas berat, “Ne, sepertinya ia sedang sakit. Ah, aku benar-benar khawatir padanya!”

Donghae mengusap pundakku untuk menenangkanku, “Sudahlah, Hyuk~ah. sebaiknya kau pergi menjemputnya sekarang, setengah jam lagi ia pulang sekolah kan?”

“Ne, aku pergi dulu. Tolong jaga uri maknae… Annyeong,” pamitku.

“Ne…”

***NA’s-Fanfics***

[Jiyoung’s PoV]

‘aish~ kepalaku sakit sekali,’ gerutuku sembari keluar dari gerbang sekolahku.

“Yak~! Youngie~ah! Tunggu aku!” teriak seorang yeoja dari arah belakangku.

Aku berbalik dan melihat Hyunji sedang berlari kearahku. ‘aissh~ kenapa nenek ini mengikutiku terus, huh? Tadi ia menahanku dan memintaku menemaninya ke kantin. Aku ingin pulaaaaang…’ protesku dalam hati.

“Mwoya?”

“Ah, kau ketus sekali. Ya, temani aku sampai dijemput Lee ahjussi, jebaaal~ aku takut sendirian disini…” katanya dengan puppy-eyesnya.

Benar-benar alasan yang tidak masuk akal, jelas sekali disini banyak anak yang masih belum pulang dan menunggu jemputan mereka.

“Shireo~ aku lelah, Hyunji~ya…” tolakku.

“Jebaaaa-… Ah, itu dia!” serunya tiba-tiba.

“Mwo? Lee ahjussi sudah datang kan? Aku pulang dulu, annye-…”
Kulihat sebuah sepatu yang sangat kukenali –aku memang sedang menunduk sekarang-, ini sepatu…

“Hyukjae~ya…” gumamku tidak jelas ketika aku mengangkat wajahku.
Dari balik topi dan hoodie-nya –ia menyamar tentu saja-, aku masih bisa melihat senyum kelegaan disana. Kira-kira ia lega karena apa? Apa karena melihatku? kkke~ x)

Tiba-tiba rasa pusing menyengatku lagi, aku menutup mataku sejenak untuk menahan sakitnya.

“Ya, Dan~ah… gwaenchana~yo?” tanyanya cemas ketika melihatku sedikit oleng.

Panggilan itu… aku senang sekali bisa mendengarnya lagi, walaupun aku sedikit kesal dengannya karena kejadian itu… Kalian tahu tidak apa masalahnya? Itu… Masalah foto itu… Tidak? Baiklah, aku akan menjelaskannya ketika aku sudah sedikit sehat.

“Nan gwaenchana,”

Ia memegangi bahuku ketika ia tahu aku akan oleng lagi, “Geotjimal~” gumamnya. “Hyunji-ssi, tugasmu sudah selesai. Jeongmal gamsahae…” katanya pada Hyunji yang ada di belakangku.

“Cheonmane, oppa. Annyeong.” Pamitnya pada kami berdua.

Sial. Jadi Hyunji menahanku tadi hanya karena Hyukjae akan datang? Pantas saja sikapnya aneh tadi.

“Ah, Dan~ah. Kita masuk ke mobil, ara? Sepertinya kau tidak kuat berdiri lagi.” Ia menuntunku menuju mobilnya, beberapa saat kemudian aku sudah menyandarkan badanku di jok mobilnya yang nyaman.

“Dan~ah… Kau sakit?” wajahnya terlihat sangat cemas-khawatir-takut dan sejenisnya.

“Hanya pusing, oppa. Geokjeongmara~”

“Mengapa kau menonaktifkan ponselmu, huh? Aku khawatir padamu.”

“Aku…” aku menimbang-nimbang apakah harus jujur padanya atau tidak. “Kau menyebalkan!” teriakku tiba-tiba.

Ciiiit… ia mengerem mobilnya mendadak. Setelah mengatur napasnya sebentar, ia melanjutkan perjalanan lagi menuju apartementku.

“Waeyo? Hash~ kau membuatku kaget. Aku menyebalkan karena apa, Dan~ah?”

Aku merogoh ponselku, dan membuka menu galeri foto disana. Setelah menemukan sebuah foto, aku langsung menunjukan foto itu padanya.

Ia melihat foto itu

dan tiba-tiba…

Ciiiiiiiit… ia mengerem mendadak lagi. Untunglah kami memakai sabuk pengaman, “Itu… aku bisa jelaskan… Dan~ah, kumohon…” kata-katanya tidak beraturan.

Ia menepikan mobilnya, dan anehnya rasa pusingku hilang begitu saja saat melihat wajah lelahnya. Wajahnya ketakutan sekarang, namun tetap terlihat tampan dimataku :3 Ah, sebenarnya aku memang tidak bisa benar-benar marah padanya.

Aku mengulurkan tanganku untuk membuka topi dan hoodie yang menutupi kepalanya serta rambut pirangnya, “K-kau mau… apa, Dan~ah?” ujarnya takut.

Kulepas topi dan hoodie-nya, lalu tersenyum lembut, “Jelaskanlah…”

Ia menghela napas lega, “Kukira kau mau apa… Fiuuh~”

“Sebenarnya aku ingin memarahimu karena hal ini, tapi kau tampan sekali hari ini. Aku jadi tidak bisa memarahimu.”

“Mwo? Hahaha. Kau selalu termakan pesonaku.” Serunya percaya diri, tapi kubalas dengan tatapan tajam. “Ah, baiklah~ aku disuruh Manager hyung seperti itu. Yah, untuk menhibur penonton.”

“MANAGER MACAM APA ORANG ITU? Aigooo~ Lee Hyukjae, kau sangat terlihat seperti penari striptis, kau tahu?” ujarku kesal.

“Ne, aku sangat tahu…”

Kali ini aku tidak diam. Aku memukul lengannya berkali-kali, “Pabbo! Pabbo!! Aku tidak suka melihatmu berpakaian seperti itu! Sudah cukup kau terlihat sangat wanita saat menarikan ‘Single Ladies’! Aku benar-benar tidak suka!”

“Appo~… Arasseoyo, Dan~ah.” ia mengusap lengannya yang memerah karena ulahku.

“Bagaimana reaksi orangtuamu jika tahu hal ini, huh? AKU. BENAR-BENAR. TIDAK. SUKA!!”

“Mereka belum tahu. Mianhae… Bagaimana jika aku ditugaskan seperti itu lagi?”

Aku meredam emosiku perlahan-lahan, aku tidak tega memarahinya lagi, karena kulihat wajahnya benar-benar sangat lelah. Aigoo~ seharusnya aku bisa mengerti pekerjaannya.

Aku tersenyum lagi, “Asal kau ijin padaku, aku akan mengerti. Aku hanya shock saat itu.”

“Jinjja-ro?” Aku mengangguk, “Gomawoo~, jadi karena ini kau menonaktifkan ponselmu?”

Aku mengangguk lagi, “Ne,”

Ia tersenyum menyeringai padaku, lalu mengambil sesuatu di jok belakang. Selimut.

“Pakai ini, dan tidurlah. Aku tahu kau sedang sakit. Mianhae, aku tidak disampingmu saat kau sedang sakit. Mianhae. Jeongmal mianhae.”

“Kau tidak salah apa-apa.” Sahutku sambil memasang selimut itu, “Kajja!” aku menutup mataku dan mencoba tidur.

“Bagaimana jika kita makan siang? Aku akan mentraktirmu!”

Mataku terbuka lagi dan langsung melayangkan pandanganku kepadanya, “Traktir?”

Tiba-tiba ia bersungut-sungut melihat wajah-tidak-yakinku, “Hash~ pasti kau berpikir aku pelit, kan? Aigoo, Dan~ah… sudah berapa kali aku mentraktirmu? Kau masih tidak percaya padaku?” gerutunya kesal.

Aku tertawa melihat wajahnya, “Aniyo, oppa~ terserahmu saja. Aku ikut denganmu.”

“Popoo~…” ucapnya tiba-tiba.

“Mworago??!” tanyaku, memastikan apa aku salah dengar atau tidak.

Ia menunjuk-nunjuk pipinya, “Poppo, Dan~ah…”

[-_____-“] Orang ini benar-benar menyebalkan. Ah, kuturuti saja. Aku sedang ingin berbaik hati padanya hari ini, dan tahu alasannya? Yah, karena ia terlihat lelah. Kuharap ia segera mendapat jatah libur.

Kudekatkan diriku padanya…

Cupp~

Kucium jawline-nya. Bukan di pipi seperti yang dia tunjuk tadi. Aku-Menyukai-Jawlinenya! Aku menyukai jawline Lee Hyukjae^^

Ia kaget dan langsung menatapku, mungkin karena aku selalu menolak jika ia memintanya, “Gomawooooooo, Dan~ah… Jeongmal gomaptaaaaaa~” ia tersenyum senang.

“Ne, cepatlah jalan… aku lapar.”

“Arasseo, princess…” katanya dan kembali melanjutkan perjalanan kami.

Kutatap ia diam-diam lewat mataku yang setengah membuka –aku berpura-pura tidur-, ia tersenyum sepanjang jalan^^. Aku senang sekali melihatnya.

Tiba-tiba mobil berhenti, mungkin karena lampu lalu lintas yang menunjukan warna merah, karena aku mendengar beberapa kendaraan juga berhenti disekitar kami.

Ia mendekat kearahku, aku langsung berpura-pura tertidur pulas.
Kurasakan sesuatu yang lembut mengenai pipi kananku. Aigoo~ya!! Ia mencium pipiku!

“Saranghae~yo, naui Dan~ah…”

Aku tidak bisa menahan senyumku, alhasil aku mencoba tersenyum tipis agar tidak ketahuan.

‘Nado saranghae, naui Lee Hyukjae…’ ucapku dalam hati.

[-END-]

—————

TAMAT! Ficlet pertama saya!! Hahaha! Dan fanfic kedua saya yang ada endingnya. Gyahahaaaa xD…
Saya bener loh, Hyukjae is MINE! :3
Saya shock lihat fotonya-_-
Tapi saya tetap sabar sambil ngelus-ngelus dada supaya nggak marahin dia.
Saya cuma mention di twitter-nya,
“@AllRiseSilver ingat emak-bapak lu dirumah napaaa~ astagaaa~”

Hhh~ capek saya sama orang ini-_- tingkahnya jarang waras gitu/PLAKKSS!

Park Jiyoung (the author) says:

Yak! Lee Hyukjae! Tolong jangan sembunyikan matamu lagi. Aku tahu di bandara itu matamu sembab, ya kaaan? Kamu nangisin Heechul kan?? Hhh~ x( makanya kamu pakai kacamata hitam.
Aku tahu raut sedih itu gimana walaupun orang itu pakai kacamata hitam… aku tahu raut sedih itu gimana walaupun orang itu berusaha nutup-nutupin…
Keep smile, Take a Rest, Take Care of Yourself, and Stay Healthy!!^^

————
Gomawo udah bacaaaaaaa^^

Saya buat ini 2,5 jam looooh, *truskenapaaaaaah?*
RCLnyaaaaaah readers-ku sayaaaaaang^^

—–DO NOT PLAGIAT!!—–

ILoveUAll~

Chu~ :*

withLove
-NA-



Leave a comment